Fungsi adalah sekumpulan perintah
operasi program yang dapat menerima
argumen input
dan dapat memberikan hasil output yang dapat berupa nilai ataupun sebuah
hasil operasi. Hasil akhir fungsi akan berupa sebuah nilai balik (return)
Nama fungsi yang didefinisikan sendiri
oleh pemrogram tidak boleh sama dengan nama build-in function pada compiler
C++.
Contoh program persegi yang
bertipe Void
#include <iostream.h>
//awal fungsi
void luas(float s)
{
float luas;
luas=s*s;
cout<<”luas : “<
}
//akhir fungsi
void main()
{
float sisi;
cout<<”menghitung luas persegi”;
cout<<”Masukan sisi : “; cin>>sisi;
luas(sisi); // memanggil fungsi
getch();
}
Contoh
program persegi dengan fungsi tipe Float
#include
//awal fungsi
float luas(float s)
{
float luas;
luas=s*s;
return luas; //mengembalikan nilai
ke fungsi
}
//akhir fungsi
void main()
{
float sisi;
float L; cout<<”menghitung luas persegi”< cout<<”Masukan sisi : “; cin>>sisi;
L=luas(sisi);
//memanggil
fungsi dan L menampung nilai dari fungsi
cout<<”Luas : “;
getch();
}
Yang penting yang harus diperhatikan
yaitu Tipe Fungsi, karena lebih baik di sesuaikan pada nilai return value.
|
Prosedur adalah fungsi yang tidak mengembalikan nilai,
maka dari itu penggunaan prosedur selalu menggunakan void karena void
tidaklah mengembalikan nilai.
Tujuan dari
penggunaan prosedur salah satunya adalah untuk mendefinisikan masing –
masing tugas.
Contoh program
#include<iostream.h>
void
volume_limas()
{
double
p, l, t;
cout<<"Volume
limas segi empat"<<endl;
cout<<"Masukkan
panjang: ";
cin>>p;
cout<<"Masukkan
lebar: ";
cin>>l;
cout<<"Masukkan
tinggi: ";
cin>>t;
cout<<"Volume
limas segi empat: "<<p*l*t/3<<endl;
}
void
volume_kerucut()
{
double
r, t;
cout<<"Volume
kerucut"<<endl;
cout<<"Masukkan
jari2: ";
cin>>r;
cout<<"Masukkan
t: ";
cin>>t;
cout<<"Volume
kerucut: "<<3.14*r*r*t/3<<endl;
}
void
volume_bola()
{
double
r;
cout<<"Volume
bola"<<endl;
cout<<"Masukkan
nilai r= ";
cin>>r;
cout<<"Volume
bola= "<<4*3.14*r*r*r/3<<endl;
}
int
main()
{
volume_limas();
volume_kerucut();
volume_bola();
return
0;
}
|
Larik (Bahasa Inggris: array),
dalam ilmu komputer, adalah suatu tipe data terstruktur yang dapat menyimpan
banyak data dengan suatu nama yang sama dan menempati tempat di memori yang berurutan
(kontigu) serta bertipe data sama pula.
Larik dapat diakses berdasarkan indeksnya. Indeks larik umumnya dimulai dari
0 dan ada pula yang dimulai dari angka bukan 0. Pengaksesan larik biasanya
dibuat dengan menggunakan perulangan (looping).
Tipe data larik dapat berupa larik satu
demensi, dua demensi, tiga demensi atau
banyak
dimensi.
Bentuk Umum Larik Satu Dimensi :
tipe_larik
nama_larik [ukuran]
Bentuk Umum Larik Dua Dimensi :
tipe_larik
nama_larik [ukuran1][ukuran2]
Perhatikan :
· Tanda kurung [
] digunakan untuk menunjukkan elemen larik
· Perhitungan
elemen larik dimulai dari 0, bukan 1
Misalkan kita
memiliki sekumpulan data ujian seorang siswa, ujian pertama
bernilai 90,
kemudian 95,78,85. Sekarang kita ingin menyusunnya sebagai suatu data
kumpulan ujian
seorang siswa. Dalam array kita menyusunnya sebagai berikut
ujian[0] = 90;
ujian[1] = 95;
ujian[2] = 78;
ujian[3] = 85;
Empat
pernyataan diatas memberikan nilai kepada array ujian. Tetapi sebelum
kita
memberikan
nilai kepada array, kita harus mendeklarasikannya terlebih dahulu, yaitu :
int ujian[4];
Perhatikan
bahwa nilai 4 yang berada didalam tanda kurung menujukkan jumlah
elemen larik,
bukan menunjukkan elemen larik yang ke-4. Jadi elemen larik ujian dimulai
dari angka 0
sampai 3.
Pemrogram juga
dapat menginisialisasi larik sekaligus mendeklarasikannya, sebagai
contoh :
int
ujian[4] = {90,95,78,85};
Larik dapat
dikirim dan dikembalikan oleh fungsi. Pada saat larik dikirim ke dalam
fungsi, nilai
aktualnya dapat dimanipulasi
Contoh
:
#include <iostream.h>
void ubah(int x[]) ;
void main ()
{
int
ujian[]= {90,95,78,85};
ubah (ujian) ;
cout<<” Elemen kedua
dari array ujian adalah”<<ujian[1]<<endl;
}
void ubah ( int
x [ ] )
{
x[1] = 100 ;
}
Output:
“Elemen kedua dari array ujian dalah 100”
|